Kota Tokyo ialah salah satunya kota metropolitan paling hebat dalam dunia yang harus didatangi jika tengah berpelesir ke Jepang. Beberapa wisatawan umumnya berkunjung ke Tokyo untuk rasakan modernitasnya, seperti gedung pencakar langit, tata kota yang bersih dan rapi, restoran robot, skema transportasi terunggul dalam dunia, taman-taman yang indah, bahkan juga toilet mutakhir yang diperlengkapi banyak tombol.
Jika kamu mempunyai banyaknya waktu di Tokyo serta ingin rasakan situasi lokal serta tradisionil yang tidak dipadati pengunjung tiada butuh keluar dari ruang Tokyo, di bawah ini tujuh tujuan wisata tersembunyi di Tokyo yang dapat kamu datangi.
baca juga : taman wisata genilangit dan rute genilangit magetan
Yanaka terdapat di distrik Taito, yang selamat dari gempa bumi tahun 1923 serta serangan hawa di perang dunia ke-2. Hingga ruang yang terbagi dalam perumahan masyarakat serta pusat belanja tradisionil ini masih tetap mempunyai atmosfer shitamachi atau kota tua. Ini ialah tempat yang pas buat wisatawan yang ingin rasakan situasi lokal Tokyo yang sebenarnya.
Beberapa pekerjaan yang dapat kamu kerjakan di Yanaka ialah bertandang ke Yanaka Ginza, dimana 70 toko tradisionil berderet menjepit satu jalan kecil selama kira-kira 170 mtr.. Kamu dapat belanja beberapa barang tradisionil yang unik serta coba makanan lokal di harga relatif murah.
Tidak jauh dari Yanaka Ginza, ada jalan Yomise-dori. Disana kamu dapat mencicip manju, yakni kue tradisionil Jepang dengan beberapa jenis isian, seperti anko (pasta kacang merah) serta matcha.
Ada pula salah satunya ruang pemakaman paling besar serta terpopuler di Tokyo, yakni Yanaka Cemetary. Suasananya jauh dari kesan-kesan menyeramkan. Disamping kanan serta kiri jalan setapak yang menerobos sisi tengah pemakaman, ditumbuhi pohon Sakura. Hingga pada musim semi, ruang ini jadi spot populer untuk nikmati keindahan bunga Sakura. Yanaka Cemetary ialah sisi dari kuil Buddha Tennoji, kuil paling tua di Yanaka.
Jika kamu suka pada museum, di Yanaka ada Daimyo Clock Museum yang menunjukkan jam-jam Jepang dari Jaman Edo (1603-1868). Museum ini membuka dari hari Selasa sampai Minggu, jam 10.00 – 16.00. Ticket masuknya sebesar 300 yen (seputar 40 ribu rupiah).
Kamu dapat berjalan kaki ke Yanaka dari Stasiun Nippori atau Stasiun Sendagi. Bila kamu kebetulan ada di Ueno Park, kamu dapat juga berjalan kaki kesana seputar 15 menit.
Banyak kuil Shinto bersebaran di Tokyo, tetapi Kuil Shinto Nezu seringkali lewatkan oleh beberapa wisatawan Jepang. Walau sebenarnya kuil ini termasuk juga yang terindah di Tokyo, loh. Jika kamu berkunjung ke Yanaka, kamu dapat berjalan kaki ke Kuil Nezu yang letaknya di distrik Bunkyo.
Di kuil ini kamu akan temukan banyak torii yang indah. Torii ialah bangunan berbentuk dua batang palang sejajar yang disangga dua batang tiang vertikal. Bangunan ini biasanya dicat warna merah menyala serta terkadang tidak dicat benar-benar. Fungsinya menjadi pembatas pada rumah manusia serta tempat suci beberapa dewa. Yang sangat unik di sini yaitu barisan torii mirip terowongan, serupa dengan yang berada di kuil Fushimi Inari, Kyoto.
Ruang kuil Nezu cukuplah luas serta dirimbuni pohon-pohon. Kamu dapat jalan-jalan di sini dengan nyaman, sekalian nikmati keindahan arsitektur kuilnya.
Kuil ini pula populer menjadi tempat diadakannya festival bunga Azalea pada awal bulan April sampai awal bulan Mei. Jadi, janganlah terlewat Kuil Nezu dalam rincian tujuan wisata kamu, bila kamu merencanakan berkunjung ke Tokyo pada musim semi.
Stasiun kereta yang sangat dekat dengan Kuil Nezu ialah Stasiun Nezu. Kamu dapat masuk ke ruang kuil ini tiada butuh keluarkan uang sepeser juga. Asik, kan!
Cerita mengharukan mengenai kesetiaan anjing bernama Hachiko pada tuannya, populer di semua dunia. Menjadi penghargaan pada Hachiko, patung Hachiko dibangun di muka stasiun Shibuya, tempat Hachiko tetap menanti tuannya sampai akhir hayatnya. Wisatawan dari semua dunia tidak sempat melupakan peluang berfoto dengan patung Hachiko di Shibuya, ditambah lagi Shibuya sendiri adalah tempat wisata populer di Tokyo.
Tahukah kamu? Ada patung Hachiko yang lain di Tokyo, loh! Pada 9 Maret 2015, 80 tahun sesudah kematian Hachiko, pada akhirnya Hachiko bisa berjumpa kembali dengan tuannya, Profesor Hidesaburo Ueno, dengan dibuatnya patung perunggu mereka berdua di Fakultas Pertanian Kampus Tokyo. Tempat ini diambil sebab dahulu Profesor Ueno mengajar pengetahuan pertanian di Kampus Tokyo. Kamu akan dapat rasakan keharuan, cinta, serta kebahagiaan yang terpancar dari patung pertemuan mereka berdua.
Stasiun paling dekat dengan Kampus Tokyo ialah Stasiun Todaimae. Masuklah lewat gerbang Gerbang Nou-Seimon, Fakultas Pertanian Kampus Tokyo yang dapat dibuka oleh publik. Kamu dapat juga berjalan kaki kesini dari Kuil Shinto Nezu.
Baca juga : geni langit magetan poncol dan harga tiket masuk genilangit
Merencanakan ke Tokyo Skytree di distrik Sumida? Sempatkanlah untuk berkunjung ke Oyokogawa Water Park yang letaknya tidak demikian jauh dari sana. Taman ini dibuat di selama Sungai Oyokogawa sejauh 1,8 km. Oyokogawa Water Park bak oasis di dalam kota Tokyo.
Banyak penduduk ditempat manfaatkan taman ini untuk bermain air, memancing, atau sebatas jalan-jalan. Taman ini bahkan juga mempunyai air terjun kecil yang memberi situasi tenang serta asri di dalam hiruk-pikuk kota Tokyo. Pada musim semi, kamu bisa menjumpai bunga Sakura bermekaran dengan cantik. Kamu dapat jalan-jalan di selama taman atau sekedar duduk enjoy sekalian melihat kegiatan penduduk ditempat serta nikmati keindahan Oyokogawa Water Park.
Untuk sampai ujung utara Oyokogawa Water Park, kamu dapat berjalan kaki dari Tokyo Skytree. Bila kamu naik kereta, turunlah di Stasiun Kinshincho untuk datang di ujung selatan Oyokogawa Water Park.
Asakusa adalah tempat wisata populer di Tokyo yang menggabungkan ruang perbelanjaan dengan kuil Buddha, sayangnya tempat ini tetap padat pengunjung. Jika kamu ingin bertandang ke tempat yang serupa dengan Asakusa dengan situasi yang lebih tenang, berkunjunglah ke Shibamata yang terdapat di ujung timur Tokyo, tidak jauh dari Sungai Edogawa sebagai pembatas Alami pada Tokyo serta prefektur Chiba.
Daya tarik Shibamata ialah ruang jalan perbelanjaan tradisionil yang dapat kamu susuri sampai gerbang kuil Buddha Shibamata Taishakuten. Disana ada beberapa toko serta restoran yang jual makanan ciri khas lokal mereka, yakni dango, kue tradisionil Jepang yang dibikin dari tepung beras serta dibuat jadi bola kecil, lantas ditusuk seperti seperti satai.
Masuk gerbang kuil, kamu akan menjumpai Kuil Buddha Shibamata Taishakuten yang populer akan ukiran kayu pada bangunannya. Kamu dapat menelusuri ruang ini tiada cost, tapi kamu mesti membayar 400 yen (seputar 55 ribu rupiah) bila ingin masuk ke galeri ukiran kayu serta kebun Jepang Suikeien yang indah.
Sesudah senang kagum pada arsitektur Shibamata Taishakuten, kamu dapat berjalan ke pinggir Sungai Edogawa. Disana ada jalan setapak untuk pejalan kaki serta pesepeda yang ingin telusuri sungai. Kamu dapat juga naik perahu tradisionil Yagiri no Watashi untuk seberangi sungai, dengan biaya 200 yen sekali jalan.
Naiklah kereta dari Stasion Keisei-Ueno atau Stasiun Nippori ke Stasiun Shibamata dengan dengan lama perjalanan seputar 25 menit.
baca juga : wisata poncol magetan terbaru dan musholla taman wisata genilangit
Nihon Minkaen Open Air Museum ialah museum buat kamu yang tertarik dengan bangunan tradisionil Jepang. Letaknya di Prefektur Kawasaki, yang masih tetap sisi dari Tokyo Raya. Sekitar 25 bangunan dari jaman edo dari semua pelosok jepang dipindahkan serta dilestarikan di museum ini, seperti rumah pertanian tradisionil dari ruang Shirakawago, rumah samurai, rumah dari desa nelayan, kuil, serta bahkan juga panggung kabuki.
Di hari Minggu, kamu dapat melihat demonstrasi kerajinan tangan tradisionil, pembuatan kerajinan jerami serta bambu, penenunan kain, serta pencelupan kain dengan warna indigo.
Ticket masuk Nihon Minkaen Open Air Museum ialah 500 yen. Untuk sampai tempatnya, naiklah kereta jalan Odakyu Odawara dari Stasiun Shinjuku ke Stasiun Mukogaoka Yuen. Perjalanannya menghabiskan waktu seputar 20 menit. Dari Stasiun Mukogaoka Yuen, kamu mesti berjalan kaki saat 15 menit untuk sampai museum.
Ingin nikmati situasi alam bebas di Tokyo? Dapat! Datangi saja kota kecil Okutama yang terdapat sisi barat Tokyo. Disana kamu dapat nikmati keindahan rimba, pegunungan, sungai, serta danau sekalian lakukan beberapa kegiatan alam terbuka.
Tempat wisata yang dapat kamu datangi ialah danau Okutama. Danau ini memang bikinan, tetapi keindahannya tidak butuh disangsikan kembali. Danau ini tercipta dari Bendungan Ogochi serta jadi sumber air minum terpenting buat Tokyo.
Kamu pun menelusuri gua kapur alami, Nippara Limestone Cave, sedalam 800 mtr. dengan suhu 11 derajat celcius selama tahun. Di sana, kamu dapat menjumpai beberapa jenis ukuran stalaktit yang disinari sinar berwarna-warni yang cantik. Cost masuknya sebesar 700 yen (seputar 95 ribu rupiah).
Bila kamu yang suka kegiatan adrenalin, datangi saja Okutama Canoe School untuk ikuti kegiatan air di sungai, seperti rafting, canoeing, serta hydrospeed. Sesudah capek melakukan aktivitas, kamu dapat berendam di onsen (sumber mata air panas), sebab okutama adalah rumah dari beberapa onsen.
Untuk sampai Okutama, kamu dapat pergi dari Stasiun Shinjuku ke Stasiun Okutama dengan lama perjalanan seputar 2,5 jam. Kamu dapat naik bus untuk berkunjung ke objek-objek wisata di Okutama.
Tertarik berkunjung ke tujuh tujuan wisata tersembunyi itu? Meskipun tersembunyi, tidak susah untuk meraihnya, kok! Ini karena skema transportasi Tokyo yang begitu baik, terutamanya kereta. Untuk mencari tahu jalan kereta, agenda, serta ongkosnya, kamu dapat berkunjung ke situs HyperDia atau buka Google Maps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar